PENGAWON SUMPENA


THE DREAM




Matahari sudah terbenam, adzan maghrib berkumandang di setiap arah tempat, jangkrik seolah bernyanyi untuk pasangannya, malam gelap berangin lumayan kencang, suara kendaraan sesekali berlalu lalang dari kejauhan jalan raya, terdengar suara tetangga di depan rumah sedang asik ngobrol, semakin malam bulan full menerangi sepinya malam yang berangin, menambah keseraman malam tersebut, sudah jarang terdengar kendaraan yang berlalu lalang dan semua orang sepertinya sudah tertidur pulas, dengan cuaca seperti ini memang paling nikmat menarik selimut sampai dada, tidur di dampingi orang tercinta.



kegiatan yang normal setiap malam yang di lakukan nuri sebelum tidur yaitu beres beres dapur minum susu dan bersih bersih muka... ganti baju dengan piyama putih seperti kemeja kerja laki laki yang biasa dia pakai, memang kemeja tersebut adalah kemeja kekasih nya yang sedang bertugas di luar kota... tanpa celana panjang hanya underwear saja yang dia pakai...check handphone beberapa menit liat updatean status di sosial media, meletakan handphone di sebelah tempat tidur dengan seting alaram jam set 5 pagi, jam masih menunjukan 22.05 nuri tidur cepat karena esok harinya nuri harus bangun pagi ada kegiatan bersama teman temannya... mematikan tv dan lampu, nuri mencari posisi nyaman untuk tidur, merapihkan bantal dan menutupi tubuhnya dengan selimut tebal ...



kehening malam itu tak seperti malam biasanya, hanya terdengar suara jangkrik dan burung malam seolah menyanyikan nina bobo tidak sampai membangunkan nuri malah dia tidur lelap terhanyut dalam malam yang sangat membawa suasana pada mimpi indah... nuri sendiri di rumahnya, orang tua Nuri sedang berada di luar kota menyelesaikan urusan warisan dari kakek nuri yang belum lama meninggal kedua adik paling kecil nuri ikut bersama orang tuanya. Adik laki laki di bawah nuri tidak ikut dia selalu keluar rumah tidak pernah ada di rumah, dia hanya di rumah ketika memerlukan pakaian bersih dan uang jajan, tak begitu dekat nuri dengan adik laki lakinya, Riki

Nuri 4 bersaudara dia paling tua. 2 tahun di bawahnya laki laki, bernama Riki, di bawah riki, damian berumur 7 tahun dan yang paling kecil bernama lucy-ann berumur 3 tahun.



terdengar langkah kaki di tangga naik dan bayangan orang seperti lewat di depan pinu kamar nuri, nuri yang tidurnya masih belum pulas, terbangun dan memperhatikan... suara berhenti.. nuri kembali memejamkan mata, terdengar kerikikan seperti seseorang membuka pintu kamar sebelah..

nuri bangkit dari tempat tidurnya dan mengecek keadaan takutnya adik laki lakinya pulang untuk mengambil pakaian atau keperluan nya, riki memang dudah terbiasa pulang malam dan kemudian pergi lagi, tapi nuri tak mendengar suara motor yang biasa riki pakai atau suara teman teman riki yang selalu tertawa tidak jelas yang seperti biasanya, nuri berfikir mungkin kali ini dia sendiri.

Nuri :“ rik, riki..”



saut nuri di pintu memastikan adiknya ada d rumah, tetapi hening tak ada yang menjawab hanya hembusan angin dari pentilasi yang lumayan kencang menghembus ke gorden rumahnya... nuri kembali ke ranjang empuknya ukuran medium merapihka rambut dan rebahan, tak lama memejamkan mata, pintu kamarnya terbuka sendiri dan nuri terbangun kaget tapi ternyata hanya hembusan angin yang membuat pintu kamar nuri terbuka, rupanya nuri tidak menutup pintu kamanya dengan benar.



Nuri ” ah, angin sialan”



memegang dada nya seakan lega itu hanya angin, nuri kembali tidur dan tak lama dia memejamkan mata nuri di sergap sesosok hitam besar memegang pisau nuri berteriak tapi mulutnya seakan tak mengeluarkan suara, nuri berusaha untuk meronta tapi tak bisa, tubuh mahkluk itu terlalu besar.... dan nuri pun terbangun dari mimpinya



Nuri “ sial, cuman mimpi, huhh “



ungkap nuri berkeringat dan menghela nafas kemudian mengambil persediaan minum di samping tempat tidurnya, duduk merunduk sejenak menenangkan sarap nya yang tegang di samping tempat tidurnya... ketika hendak berbalik ketempat tidurnya dan menengadah kepalanya kedepan ada sosok besar hitam tepat di depan mukanya seperti yang ada dalam mimpi nuri... nuri berteriak kosong dan terbangun ternyata hanya mimpi lagi....



menghela nafas dan merapihkan rambutnya, menyalakan lampu dan hendak mengambil minum tepat di sebelah ranjangnya dia melihat ada bercak darah didepan pintunya yang tertutup, nuri bangkit dari tempat tidurnya dengan ketakutan dia mencoba untuk menyadarkan dirinya apakah ini mimpi lagi, tapi dia merasa ini bukan mimpi dia menelaah, memastikan apakah itu benar-benar darah bangkit dari tempat tidurnya perlahan, membuka pintunya dan melihat keluarganya bersimpah darah … nuri berteriak kencang kosong dan terdengar suara





Ani“ nuri, bangun bangun,nuri ”

Reza “ woy gembel, bangun”

kenapa lu wey “



tanya reza teman laki lakinya d sebelah bangku, nuri terbangun di kampus nya sedang ikut mata pelajaran yang kosong, dosennya tidak hadir karna ada keperluan mendadak. Nuri mengikuti kelas malam, karena pada siang harinya dia bekerja.



teman sekelas “ woy, balik ajalah, percuma tuh si kardi gak bakal masuk”



kardi adalah nama dosennya yang hari itu tidak masuk, semua teman sekelasnya membereskan tas dan bangkit keluar dari kelas nya, tak terlalu banyak yang ikut kelas pada malam itu hanya ada 10 orang saja.

Nuri keluar kelas bersama ani dan reza. Malam itu berangin sepoy sepoy, bulan seakan merayap untuk mencapai puncaknya, lampu malam menerangi jalan nuri di depannya satu lampu berkedip sebelum akhirnya mati. Daun daun kering berterbangan menempa kaki nuri di hembuskan angin malam dingin.



Reza “ njir lah, malam ini dingin banget, mantep nih ngopi terus ngebokep, hahahaha”



membenarkan jaketnya dan tasnya,kepalanya di toyor ani..

Ani “ ish, dasar lu otak mesum,”

kenapa nur.. kayaknya mimpi lu buruk banget”



tanya halus teman perempuannya Ani



Nuri “ mimpi gw aneh banget terbanun mimpi dari mimpi lagi”



berjalan menuju parkiran tempat kendaraan nuri di parkir.



reza “ makanya lo kalo tidur baca doa sama tidur itu di kamar, lo lagi, tidur di bangku. kenapa lo di kerjaan, kecapean ? Dapet setoran berapa lo, mana sinih, hahah”



ani memutarkan matanya jijik, mendengarkan omongan reza yang asal jeplak, tapi meski begitu mereka bersahabat sudah bertahun tahun, jadi sudah terbiasa dengan kelakuan masing-masing.



nuri “ gw abis ngerjain tugas sama beres beres rumah sampai subuh, terus di kerjaan lagi banyak banget deh, nyokap bokap gw sama ade-ade gw yang kecil lagi keluar kota 40 harian meninggalnya kake gw, ade gw, si riki nginep di rumah temannya jarang balik,,, kalian nginep lah malam ini, temanin gw ya ni, za”



tidak ada sautan dari ani dan reza,



Nuri “ hello, ni, za ko lo bedua ga ada suaranya “



nuri menoleh kebelakang melihat ani dan reza di todongkan pisau di leher meleka oleh sosok hitam besar,,, ani dan reza terkapar di tanah, nuri kaget, seolah mimpinya nyata sosok besar berusaha mengejar nuri, nuri berlari sekencangnya ketakutan meninggalkan buku pelajarannya yang dia bawa supaya larinya tidak terhambat , tanpa sadar ada tembok di depan mukanya dan ani terjatuh kemudian pingsan....



Beberapa saat kemudian ani terbangun di sebuah gedung tua yang belom selesai pengerjaannya yang di tinggalkan begitu saja oleh kontraktornya nuri hanya mengenakan kemeja putih yang biasa dia pakai untuk tidur... nuri terbangun dan heran mengapa ia berada di sana,,, berusaha menyadarkan diriya sendiri melihat sekeliling terlihat sosok perempuan berbaju hitam di kejauhan pojok gedung yang belum selesai sedang duduk, nuri menghampiri perempuan tersebut perlahan.



Nuri “ permisi, mba..”



tidak ada jawaban dari perempuan tersebut



nuri “ permisi mba, saya di mana yah, mba, mba”



tanya nuri kesal sambil memegang bahu sang perempuan tersebut berusaha menolehkan kepala sang perempuan..





woman in black “ kamu!, kamju seharusnya tidak di sini,,, kamu harus bangun sebelum terlalu jauh,'



perempuan itu berteriak kencang meminta pertolongan, muri terkaget menghempaskan tubuhnya ke lantai. lagi lagi nuri terbangun di tempat tidurnya dengan nafas berat dan muka pucat, nuri hendak mengambil minum dan tersadar dia sedang berada di ruangan gelap dan ada sosok besar hitam mengawasi nuri di pinggir ranjangnya, nuri berteriak sekencangnya meminta perbantuan, memanggil, ibu ayahnya yang terlihat sedang duduk di sofa bersama adiknya,,, menoleh sebelah kiri terlihat ani dan reza sedang ngobrol berdua,,, nuri memanggil mereka dan meminta pertolongan untuk di bangun kan dari ranjangnya, namun mereka tak mendengar hanya melihat nuri saja dengan tatapan kosong,,,,,



entah nuri merasa nyata atau hanya mimpi dia berteriak, merasa berteriak kencang dan keluarga dan temannya tidak mendenga nuri...

nyatanya nuri tertidur lelap di kasurnya terlihat normal. Terlihat seperti tertidur lelap bagi orang yang melihatnya.







TO BE CONTINUED

BY QOQO SALMAN

ACAK-ACAKAN LAH...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar seenaknya !@#$%^^