Kak Rose
“Upil – Ipil ayo bangun, sudah siang ni. Kalian harus pergi sekolah”
.( sambil marah – marah dan berwajah emosi )
Upil
“Ah aka ini selalu mengganggu kenikmatan adik-adiknya”
( sambil tidur lagi malas )
Ipil
“Betul, betul, betul”
Kak Rose
“Ish ( nambah marah ) kalian ini, cepat lah aka siram pake air panas ni” ( membawa panci )
Upil
“ Iya kak kami bangun”
Ipil
“Ish, punya aka kaya monster sudah seperti pada zaman komunis” ( sambil pergi)
Kak Rose
“ish kalian ini tidak bisa di bilangin”
Ipil :
“ ish aka ini kerjanya nyiksa terus, kita somasi saja kan lagi musim tuh dan kita laporkan ke komnas HAM”
Upil :
“ ish kamu ini Ipil ngawur, seram macam tu juga kan aka kita”
Kak rose :
“ apa kau cakap?”( marah)
Dalang :”upil dan ipil menuruti kata kak rose untuk mandi dan berangkat sekolah, mereka pun bertemu dengan teman-temannya di sekolah, ibu guru datang membawa orang dari jerami dan menjelaskan tentang jerami dan di berikan formulir pendaftaran sebagai anggota jerami. Namun upil,ipil dan kawan kawan belum bisa memutuskan ikut atau tidak harus bilang terlebih dahulu sama orang tua mereka masing-masing” ( di sini pas dalang bercerita, yang lain ada sketsanya tanpa dialog)
Upil
“ Ipil kita ikut gabung sama jerami atau tidak? Kita bilang aka rose dan opah dulu ya”
Ipil
“Tak usah bilang aka lah, ke opah saja. Paling juga marah-marah”
Upil
“ish kau ini, ancur lebur gitu juga aka kita”
Upil,Ipil
Asalamualaikummmmm
Opah
“Walaikum salam, cucu-cucu Opah sudah pulang?” ( upil-Ipil salaman)
Ipil
“Opah tadi di sekolah ada jerami, kami boleh ikut ya opah”
Opah
“ Jangan suka main Jerami ntar kalian pada gatal”
Upil
“Ish kau ini Ipil kalau cakap yang benar dong, jadi opah Jerami itu club anak muda yang peduli lingkungan kita berdua boleh ikut ya opah”
Ipil
“ Boleh ya opah, Boleh,boleh,boleh?”
Kak Rose
“Macam kalian berdua cinta lingkungan saja”
Upil
“aka ini macam tak tau saja ade-ade aka ini kan cintaaaaaaa lingkungan”
Opah
“ sudah lah rose, boleh saja asal kalian bisa bertanggung jawab”
Ipil
“Terima kasih opah, kami pergi main dulu ya opah”
( sambil melepas, tas sepatu di mana saja dan berlalri keluar rumah)
Kak Rose
“Macam mana anak suka menjaga lingkungan simpan tas saja tidak becus,”
Dalang : ” Upil dan Ipil pun pergi ke taman untuk bermain bersama anak-lainnya, beberapa saat upil,ipil, mey-mey dan yang lain bermain dating lah ihsan dengan motor barunya yang sangat berisik dan berasap tebal”
Jarjit
“Dua, tiga, motor tiba, berisik sekali dan asapmya banyak kau punya motor mail, sampai telingaku sakit dan susah bernafas”
Ihsan
“Liat lah ini motor baru saya, kalian suka, kenalpotya rasing saya suka sekali saya baru beli ini, hargany ni motor 2 x 10 juta”
“wah mahal sekali motor kau ini, aku bisa buat gedung lantai sepuluh”
Mey-mey
“ tapi kamu ihsan jadi mencemari suara dan udara, nanti kamu menghisap racun dan lama-lama bias mati”
Ihsan
“ seperti iti kah”
Ipil
“ ish kamu ini bodoh sangat ihsan, tapi kalo kamu mati ngisap racun motor kau buat aku saja boleh?”
Upil
“ish ipil kamu ini, mey-mey kamu jadi ikut jerami kah?”
Mey-mey
“iya saya sudah ijin sama orang tua saya, mereka mengijinkan saya”
Dalang : ” mey-mey,jarjit,ihsan, dan ijat ikut bergabung dan mereka kumpul pertama kali di kebun raya bogor, bertemu dengan anak-anak lainya uang bergabung, di sana di jelaskan tentang jerami secara komplit dan ada sedikit games-games khas jerami”
Jarjit
“dua, tiga kura-kura saya suka jaga bumi kita”
Mey-mey
“ jarjit pantun mu itu tidak jelas”
Jarjit
“saya senang-saya senag,hahahahah”
Bu Guru
“terima ksaih bagi yang dating dan ingin bergabung dengan jerami, saya tahu kalian peduli terhadap lingkungan kita ini, nah sekarang waktunya bernyanyi siapa yang mau nyayi”
Jarjit
“ibu, pilih saya, pilih saya, pilih saya”
Bu Guru
“Silahkan maju kan mulutnya”
Jarjit
“pernah aku suka makan bergizi, suka makan sayur tongkol, tempee…behhh emhm geblek sayur asem mamah saya mantap. ( sementara mey-mey bernyayi)
Ipil
“Upil, mey-mey bawakan lagu siapa itu?”
Upil
“ish kamu ini ipil gak uptodate, itukan lagu barunya syahrini ft anang”
Ipil
“ kedengarannya enak itu lagu, coba ada kata ayam gorengnya, makin geblek tuh lagu”
Jarjit
“terimakasih semua”
Bu Guru
“siapa lagi yang mau bernyayi”
Upil
“pilih saya saja”
Bu Guru
“silahkan maju”
( bersamaan ank-anak yang lain pada pergi ninggalkan jarjit seorang diri bernyayi)
Dalang : kesokan harinya setelah upil dan ipil gabung bersama jerami kehidupan upil-ipil jadi lebih bersih dan peduli terhadap lingkungan, dan upil,ipil dan juga mey-mey sedang berjalan-jalan di taman, melihat mail yang sedang memukul-mukul tanaman”
Mey-mey
“hei mail kamu sedang apa?”
“mey-mey kacamata kamu kurang tebel ya, gak lihat saya sedang berbuat aapa?”
Ipil
“Ooh Rupanya kau sedang memukul tanaman, keja sangat kau ini mail”
“habis saya sedang kesal, jadi untuk melaimpiaskannya saya pukulin saja tanaman ini dari tadi kelihatan menantang saya, gak lihat saya sedang bad moot”
Upil
“jangan kau lampiaskan amarah kau ini pada tanaman, mereka tak punya salah sedikitpuhn pada dirimu mail, kalo mereka bias cakap, mereka akan menangis”
Ipil
“tanaman cakap gini, mail-mail-mail kau tega rusak kehidupan kami…mailllll…ihihihihkhihkhihkhihi”
( menakut-nakuti seram)
Mey-mey
“benar apa yang di bacot upil-ipil, kasian kamu jangan melampiaskan amarah pada tanaman”
(jarjit dan ijat dating)
Jarjit
“ada apa ini, kok tanaman ini rusak”
Ipil
“ini di aniyaya oleh manusia itu”
Jarjit
“aeh mail kau tega sekali, kasian tanaman itu kesakitan, lagian tanaman itu membantu kita bernafas dan hidup mail, memberikan oksigen yang segar. Kalau mereka taka de kita pun tak bakal ada.”
“ih kalian itu jangan menakut nakuti saya lah”
Upil
“saya tidak menakut nakutin kamu, memang kamu tidak ikut jerami”
“tidak buat apa, ta ada duitnya kan”
Ipil
“ish, kamu ini mail di otak mu itu ngeres sekali, yang difikir hanya duit,duit,duit. Dasar berotak hijau”
Mey-mey
“salah ipil yang benar itu bermata hijau”
Upil
“kamu ikut saja lah, banyak sekali manfaat dan pengalaman tentang lingkungan dari jerami ini, lagian hidup kedepan dunia kita tergantung kita sebagai anak muda yang menjaga kelangsungan alam kita mail, agar anak cucu kita bias tahu kekayaan dunia kita”
“ya sudah lah aku ikut saja kata kalian”
Mey-mey
“bener ya”
“iya lah”
Dalang : akhirnya mail pun bergabung dengan jerami dan mengerti betapa pentingnya menjaga kelestarian alam kita, hidup mereka pun lebih ter atur dan lebih sehatr. Upil dan ipil dan kawan-kawan merawat lingkungan sekitar mereka lebih hijau lagi, dan mengamalkan setiap pengetahuannya ke warga-warga yang ridak tahu. Dan semua orang lebih peduli lagi, beberapa tahun kedepan issue global warming pun sedikit berkurang karma masyarakat dunia peduli alam.
The end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar seenaknya !@#$%^^